Melatih anak puasa, sebagai pendidikan kedisiplinan dan keagamaan di
dalam lingkup keluarga. Keluarga merupakan landasan dasar tempat anak
belajar baik dari perilaku maupun bimbingan orangtua. Anak merupakan
penerus bagi kehidupan bangsa. Pendidikan akhlak dan karakter anak
sebaiknya mulai distimulasi sejak dini oleh orangtua.
Mumpung juga sedang dalam bulan Ramadhan, dimana sekolah-sekolah akan
mendukung keberadaan bulan penuh berkah ini, jadi anak-anak biasanya
juga akan termotivasi dari Guru mereka di sekolah maupun dari teman
bermain atau teman sekolahnya. Mereka akan dengan senang hati
menjalankan ibadah puasa ini bersama-sama.
Di awal latihan anak puasa Ramadhan merupakan masa penyesuaian tubuh
terhadap rasa lapar. Anak-anak mungkin akan terlihat lemas dan
mengantuk, biarkan saja mereka menghabiskan waktu untuk tidur siang,
tetapi juga jangan biarkan mereka kebablasan (dalam artian tidur
berlebihan), tetap berikan aktivitas yang menyenangkan bersama agar
mereka juga tidak menjadi pemalas. Puasa bukan untuk bermalas-malasan.
ajarkan saja mereka untuk belajar mengaji. Biasanya anak-anak kecil akan
sudah terlihat ramai-ramai ke masjid atau mushola untuk mengaji
bersama. Doronglah anak Anda untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan
positif.
Bulan Ramadhan yang dikenal sebagai
bulan penuh keutamaan bagi umat Islam di dunia, bisa dijadikan moment
yang tepat untuk pendidikan disiplin dan akhlak anak sejak dini.
Kebetulan kita tinggal di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah
muslim, sehingga bulan Ramadhan akan benar-benar terasa kekhusyu’an umat
Islam dalam menjalankan ibadahnya. Dengan didukung oleh lingkungan
masyarakat yang sedang gencar melakukan ibadah, orangtua bisa menerapkan
pendidikan akhlak dan agama di dalam lingkup rumah. Menanamkan
kesadaran anak puasa ramadhan dapat dimulai secara bertahap dan
menyenangkan. Dengan mengajarkan anak puasa sejak dini, mereka akan
terbiasa menjalankan ibadah puasa sebagai sebuah kebiasaan dan bukan
lagi menjadi tekanan. Hal ini akan bermanfaat bagi kesehatan dan
kecerdasan spiritual anak di masa mendatang.
Mendisiplinkan anak puasa sejak dini bukanlah sebuah kekerasan
Ini merupakan pelajaran kedisiplinan
tentang nilai-nilai keagamaan. Melatih anak puasa Ramadhan tidak sama
dengan mewajibkan mereka berpuasa. Bahkan di dalam Islam sendiri telah
disabdakan oleh Rasul-Nya: “Tidak ada kewajiban syar’i bagi anak-anak
yang belum baligh”. Selain itu dalam melatih anak puasa, orangtua harus
mempertimbangkan kondisi dan kemampuan mereka. Telah jelas bahwa Islam
sendiri tidak menghendaki adanya unsur paksaan dalam mendidik anak. Jadi
orangtua akan memberikan motivasi kepada anak-anak dalam cara
mendisiplinkan mereka seperti halnya melatih dalam melatih anak puasa
Ramadhan.
Apakah anak balita juga sudah perlu dilatih untuk berpuasa?
Namanya juga melatih anak puasa sejak
dini, tentunya balita-pun juga sudah bisa untuk dilatih puasa Ramadhan.
Jangan berpikir bahwa puasa mereka seperti puasa yang dilakukan oleh
orang dewasa. Namanya juga latihan, tentunya harus bertahap dalam
pengenalannya. Puasa bukan berarti tidak boleh makan selama seharian
penuh tetapi hanya menunda waktu makan siang mereka saja.
Pada tahap awal latihan anak puasa
Ramadhan, balita biasanya sarapan sekitar pukul 07.00, Anda dapat
memberitahu balita Anda untuk menunda sarapan mereka menunggu jam 09.00
atau 10.00. Tentunya saat Anda sekeluarga bangun untuk makan sahur, Anda
juga melatih balita Anda untuk bangun dan ikut makan sahur bersama.
Setelah acara sarapan yang tertunda, ajak balita Anda untuk melanjutkan
puasanya dengan memperbolehkannya makan lagi pada pukul 15.00, kemudian
dilanjutkan lagi hingga magrib, dan melakukan buka bersama. Jika balita
Anda masih belum mampu bertahan, berikan mereka sedikit kelonggaran.
Dalam satu bulan, balita Anda mungkin akan melakukan peningkatan
ketahanan berapa jam mereka bisa menahan lapar mereka. Bahkan bisa jadi
di akhir Ramadhan mereka mampu tidak sarapan hingga jam 12 siang. Ada
istilah untuk anak puasa sampai waktu dhuhur dengan sebutan ‘puasa
dhuhur’ hanya untuk memotivasi anak agar mampu melakukan yang terbaik
yang mereka mampu.
Bagi anak-anak usia sekolah, mereka
sudah relatif lebih kuat, coba perhatikan jam biologisnya. Biasanya
sampai pukul 12.00, mereka masih bertahan namun lewat tengah hari,
mereka akan terlihat lemas. Jika memang mereka sudah tidak kuat, biarkan
mereka berbuka. Tetapi jika mereka masih terlihat segar, ajak mereka
menghabiskan waktu hingga ashar dan lebih bagus lagi jika bertahan
hingga adzan Maghrib tiba. Istilah menghabiskan waktu ini dikenal
sebagai ‘ngabuburit’.
Setelah sahur dan menjalankan sholat
Subuh sebaiknya batasi kegiatan anak, jangan biarkan mereka jalan-jalan
pagi dalam jarak jauh atau melakukan olahraga yang menguras tenaga. hal
ini untuk mencegah mereka kehabisan energi. Biarkan mereka bermain 1 jam
sebelum maghrib untuk ngabuburit.
Melatih Anak Puasa Ramadhan Sejak Dini
4/
5
Oleh
Unknown