Sabtu, 30 November 2013

Tips Membuat Anak Suka Belajar

Beberapa tips di bawah ini SANGAT MENENTUKAN dan EFEKTIF diterapkan supaya anak SUKA BELAJAR:

1. SUASANA YANG MENYENANGKAN adalah SYARAT MUTLAK yang diperlukan supaya anak suka belajar. Menurut hasil penelitian tentang cara kerja otak, bagian pengendali memori di dalam otak akan sangat mudah menerima dan merekam informasi yang masuk jika berada dalam suasana yang menyenangkan.

2. Membuat ANAK SENANG BELAJAR adalah JAUH LEBIH PENTING daripada menuntut anak mau belajar supaya menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu. Anak yang punya prestasi tapi diperoleh dengan terpaksa tidak akan bertahan lama. Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang.

3. Kenali tipe dominan CARA BELAJAR ANAK, apakah tipe AUDITORY (anak mudah menerima pelajaran dengan cara mendengarkan), VISUAL (melihat) ataukah KINESTHETIC (fisik). Meminta anak secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar anak nantinya akan membuat anak tidak mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga anak tidak berkembang dengan maksimal.

4. Belajar dengan JEDA WAKTU ISTIRAHAT setiap 20 menit akan JAUH LEBIH EFEKTIF daripada belajar langsung 1 jam tanpa istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mampu melakukan konsentrasi penuh paling lama 20 menit. Lebih dari itu anak akan mulai menurun daya konsentrasinya. Jeda waktu istirahat 1-2 menit akan mengembalikan daya konsentrasi anak kembali seperti semula.

5. Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada di sekitarnya. Anak akan menjadi SANGAT ANTUSIAS dan SEMANGAT untuk belajar jika isi/materi yang dipelajari anak SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK. Anak akan menjadi mudah bosan jika yang dipelajari terlalu mudah baginya, dan sebaliknya anak akan menjadi stress dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit.

Jumat, 29 November 2013

Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak:

1. Kesehatan
Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.

2. Intelegensi
Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat intelektual.

3. Jenis kelamin
Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.

4. Lingkungan
Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang.

5. Status sosial ekonomi
Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah.

Pengaruh bermain bagi perkembangan anak
Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak
Bermain dapat digunakan sebagai terapi
Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak
Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak
Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak
Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak

Macam-macam permainan dan manfaatnya bagi perkembangan jiwa anak

A. Permainan Aktif

1. Bermain bebas dan spontan atau eksplorasi
Dalam permainan ini anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.

2. Drama
Dalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media.

3. Bermain musik
Bermain musik dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya, yaitu dengan bekerja sama dengan teman-teman sebayanya dalam memproduksi musik, menyanyi, berdansa, atau memainkan alat musik.

4. Mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu
Kegiatan ini sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mempunyai koleksi lebih banyak daripada teman-temannya. Di samping itu, mengumpulkan benda-benda dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak terdorong untuk bersikap jujur, bekerja sama, dan bersaing.

5. Permainan olah raga
Dalam permainan olah raga, anak banyak menggunakan energi fisiknya, sehingga sangat membantu perkembangan fisiknya. Di samping itu, kegiatan ini mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja sama, memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan kemampuannya secara realistik dan sportif.

B. Permainan Pasif

1. Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang sehat. Membaca akan memperluas wawasan dan pengetahuan anak, sehingga anakpun akan berkembang kreativitas dan kecerdasannya.

2. Mendengarkan radio
Mendengarkan radio dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positifnya adalah anak akan bertambah pengetahuannya, sedangkan pengaruh negatifnya yaitu apabila anak meniru hal-hal yang disiarkan di radio seperti kekerasan, kriminalitas, atau hal-hal negatif lainnya.

3. Menonton televisi
Pengaruh televisi sama seperti mendengarkan radio, baik pengaruh positif maupun negatifnya.

Kamis, 28 November 2013

Cara Melatih Anak Agar Gemar Membaca

Buku adalah jendela pengetahuan. Dengan membaca buku, kita dapat menyerap banyak informasi, dapat berkelana ke berbagai negara, bahkan ke dunia dongeng sekalipun. Pendeknya, dengan membaca, wawasan pengetahuan kita akan semakin luas. Namun, sayangnya tidak semua anak gemar membaca. Nah, bagaimana caranya membuat anak kita gemar membaca?

Kenalkan buku sejak dini
Buku cerita yang cocok untuk balita adalah yang memiliki banyak gambar dengan tulisan yang sedikit. Gambar yang berwarna akan lebih menarik daripada gambar yang hitam putih. Biarkan anak memilih sendiri buku yang ingin dibacanya, sehingga ia lebih antusias dalam membaca.

Bacakan buku cerita dengan menarik
Dalam membaca cerita, usahakan sehidup mungkin sehingga anak dapat merasa seolah-olah berada di dalam cerita tersebut. Atur nada suara dan bumbui dengan gerakan-gerakan tubuh yang berekspresi untuk membangun suasana yang hidup. Bahkan bayi pun dapat menikmati buku yang dibacakan, yaitu dari irama suara dan kehangatan tubuh pembaca yang memangkunya.

Model orang tua
Orang tua harus menjadi contoh yang baik. Bila orang tua gemar membaca, menyediakan bacaan yang memadai dan mengatur suasana rumah yang mendukung untuk membaca, maka niscaya anak akan ikut gemar membaca.

Rabu, 27 November 2013

Membuat Balita Cerdas Dengan Puzzle

Membuat Balita Cerdas Dengan Puzzle

Ingin membuat balita Anda cerdas tanpa harus memaksanya belajar? Hm, puzzle jawabannya!

Puzzle merupakan mainan yang sudah tersedia dalam aneka ragam serta bentuk yang variatif, dari yang mudah sampai yang amat sulit tingkat kesulitannya.

Puzzle membantu anak memecahkan masalah. Dengan mencoba beberapa cara memasangkan kepingan, maka si kecil dilatih kreatif. Permainan puzzle juga dapat mengasah ketekunan anak memecahkan masalah.

Jari si kecil harus memasangkan kepingan puzzle, sehingga dapat mengasah ketrampilan motorik halus si kecil. Semakin terampil jari-jari si kecil memasangkan kepingan sesuai bentuk, maka kian baik ketrampilan motoriknya.

Pada usia pra sekolah perhatian si kecil terhadap ciri fisik objek (bentuk, warna, tekstur) semakin detail. Jadi akan semakin piawai menyusun kepingan puzzle sebuah gambar besar utuh yang hasil akhirnya menggambarkan ciri detail.

Melalui puzzle, Anda juga bisa memperkenalkan huruf abjad ataupun angka. Hal yang perlu Anda perhatikan, pastikan mainan si kecil selalu bersih, karena biasanya anak-anak selalu suka menggigit-gigit mainannya.

Selasa, 26 November 2013

Cara Mengajari Batita Meminta Maaf

Berikut 4 langkah sederhana cara membiasakan batita minta maaf:

1. Contoh langsung
Contohkan bagaimana seharusnya kata maaf diucapkan. Misal, orangtua tak sengaja menumpahkan susu anak, katakan, "Maaf ya, Sayang, Mama tidak sengaja menumpahkan susumu." Begitu juga dengan kesalahan lain yang dilakukan. Dengan demikian diharapkan anak terbiasa melihat orang-orang terdekatnya mengucapkan maaf manakala melakukan kesalahan.

2. Tunjukkan penyesalan dengan bahasa tubuh
Lakukan kontak mata saat mengucapkan kata maaf, sehingga anak bisa merasakan penyesalan yang mengiringi permintaan maaf itu. Menggenggam tangan, memeluk erat, atau mencium juga akan dicontoh anak saat orangtua minta maaf dengan bahasa tubuh seperti itu. Namun sebagai catatan, tegaskan padanya bahwa pelukan dan ciuman penyesalan hanya boleh diberikan pada papa/mama/kakak/adik, sedangkan untuk teman/saudara/orang lain cukup dengan bersalaman. Bahasa tubuh juga efektif untuk batita yang komunikasi verbalnya belum lancar sehingga belum bisa mengucapkan kata maaf.

3. Dorong supaya bertanggung jawab
Selain mengucapkan maaf, minta anak untuk "bertanggung jawab" atas kesalahan yang dilakukannya. Umpama, ia menyenggol temannya sampai jatuh. Nah setelah minta maaf, jika temannya terluka, minta si kecil menyodorkan tisu/plester. Ini sebagai bagian dari pembelajaran tentang tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.

4. Berikan apresiasi
Setelah anak mengucapkan kata maaf, berikan apresiasi dalam bentuk pujian, seperti, "Wah, pintar, kamu sudah bisa minta maaf." Hal tersebut sekaligus sebagai penguatan bahwa yang dilakukannya sudah benar dan perlu diulanginya lagi di lain kesempatan.

PESAN PENTING
Selain cara, orangtua juga harus mengajarkan kapan kata maaf itu diucapkan, yakni saat menyusahkan orang lain, mencelakai orang lain, melanggar janji, melakukan hal-hal yang sudah dilarang, melakukan hal-hal yang tidak disukai orang lain, dan sebagainya. Dengan begitu, yang ditekankan adalah pesan untuk tidak mengulangi kesalahan, bukan semata-mata minta maaf tanpa mengerti alasannya.

Apa jadinya kalau anak yang bersalah tidak dibiasakan meminta maaf?

* Anak tidak disukai dalam pergaulannya karena tidak biasa minta maaf setelah melakukan kesalahan. Ini akan berakibat pada perkembangan sosialnya. Apalagi kalau sikap masa bodoh ini terbawa sampai usia dewasa.
* Perkembangan emosinya tidak optimal karena dengan tidak mengakui kesalahan, ia tidak bisa menilai dirinya secara pas.

Senin, 25 November 2013

Manfaat Makanan Selingan Bagi Balita

Manfaat Makanan Selingan Bagi Balita

Anak pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.

Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan sel otak sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas, untuk ini makanan perlu diperhatikan keseimbangan gizinya sejak janin melalui makanan ibu hamil. Pertum-buhan sel otak akan berhenti pada usia 3-4 tahun.

Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.

Pembentukan pola makan perlu diterapkan sesuai pola makan keluarga. Peranan orangtua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu dalam hal ini harus mengetahui, mau, dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orangtua dan orang-orang di sekelilingnya dalam keluarga.

Makanan selingan tidak kalah pentingnya yang diberikan pada jam di antara makan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun, pemberian yang berlebihan pada makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.

Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, piza, dan lain-lain

Fungsi makanan selingan adalah

1). Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan selingan.

2). Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang dan malam).

3). Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia balita.

Selasa, 12 November 2013

Mendidik Anak Bermain Dalam Kerapian

Mainan berserakan, buku-buku berhamburan, belum lagi baju kotor ikut tercecer di mana-mana. Hmm, rasanya baru tadi pagi Anda membersihkan kamar sang buah hati, eh tahu-tahu kamar ini sudah kembali seperti kapal pecah.

Jika Anda sudah bosan menjadi 'mom cleaner', maka kini saatnya untuk bertindak mendisiplinkan buah hati agar ia menjadi lebih terorganisir.

Berbagai keuntungan pastinya bakal didapatkan jika Anda menerapkan disiplin pada anak sejak masa muda mereka. Yang pertama, Anda tidak perlu lagi capek-capek membersihkan kapal pecah tersebut. Kedua, ini juga melatih mental anak untuk lebih bertanggung jawab atas tiap tindakan mereka, maksudnya pastikan mereka tahu bahwa bila berani membongkar maka harus berani membereskan juga.

Yang perlu Anda ketahui sebelum mendisiplinkan adalah bahwa anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat lebih dari yang mereka dengar. Jadi, jika ingin kamar atau bahkan seluruh rumah selalu terjaga kebersihan dan kerapiannya, maka berikan teladan, pelatihan, dan pengaturan yang nyata bagi mereka.

Taruh barang pada tempatnya. Hal ini sangat penting untuk mendidik agar mental anak lebih terorganisir dan rapi. Selain itu, bukankah bakal memudahkan Anda juga jika ingin mencari barang tertentu saat itu diperlukan?! Jika memungkinkan, minta bantuan putra-putri Anda untuk melabeli kotak-kotak atau lemari penyimpanan. Misalnya kotak ini untuk buku, satunya untuk mainan, dan lain-lain.

Beri batasan tempat bermain. Jika tidak ingin rumah Anda dipenuhi dengan mainan yang berserakan, maka Anda harus menerapkan prinsip yang satu ini. Untung-untung jika rumah Anda memiliki banyak kamar sehingga anak mempunyai kamar bermain sendiri, namun bila tidak, maka berikan space khusus bagi mereka untuk dapat bermain dengan leluasa. Namun, ingatkan mereka untuk tidak melanggar batas wilayah tersebut. Dengan lain kata, tegaskan bahwa Anda tidak ingin melihat ada mobil-mobilan di atas meja dapur.

Beri batasan waktu bermain. Selain ruang lingkup, anak juga harus memiliki jam main. Mereka tidak seharusnya dibiarkan bermain sepanjang waktu. Sebaiknya Anda mengijinkan mereka bermain setelah mereka menyelesaikan tiap tanggung jawab yang ada, misalnya selesai mengerjakan pr dan pekerjaan rumah lainnya. Dengan demikian jam bermain tersebut bisa dipakai sebagai reward bagi anak-anak. Pilihlah mainan yang edukatif agar tumbuh kembang anak lebih baik lagi.

Pilih hasil karya yang terbaik saja. Adalah hal yang sangat membesarkan hati jika anak melihat bahwa hasil karya mereka cukup layak untuk dipajang di salah satu sudut rumahnya.

Namun, tak semua karya mereka akan muat untuk dipajang. Jadi, saat akhir tahun ajaran tiba, maka duduklah dan diskusikan dengan mereka karya-karya mana yang bakal dipajang, dibukukan, dan dibuang.

Minggu, 10 November 2013

Cara-Cara Sederhana Mendidik Anak Disiplin

Mendidik anak disiplin sangatlah penting untuk dilakukan oleh para orang tua. Dengan mendidiknya disiplin, hal itu berarti mempersiapkannya untuk terjun ke dunia luas yang cukup keras. Jika anak terbiasa dimanjakan dan sering berleha-leha, suatu saat dia akan mengalami shock saat harus berkecimpung di dunia sosial secara langsung.
Berikut akan diberikan tips-tips mengenai cara membuat putra-putri Anda disiplin dan mengatasi saat mereka melawan seperti dilansir dari situs WebMD.

Memberi hadiah setelah dia melakukan sesuatu yang baik
Jika dia tiba-tiba berinisiatif membersihkan halaman rumah Anda atau membereskan kamarnya sendiri, coba berikan pujian. Anda bisa melakukannya dengan mengatakan “Wah, sekarang halamannya jadi lebih bagus sayang, terima kasih”. Hal tersebut akan membuatnya merasa dihargai dan kemungkinan besar akan mengulanginya lagi hal positif tersebut. Memberikan pujian untuk kebaikan yang dia lakukan lebih efektif untuk mendidiknya daripada menghukumnya saat dia salah.

Buat aturan yang jelas
Dengan memberikan aturan yang jelas, Anda bisa langsung memperingatkannya jika dia melakukan kesalahan. Beda halnya jika Anda tidak membuat peraturan tersebut, anak Anda tidak tahu mengenai hal tersebut dan Anda juga tidak memiliki wewenang yang kuat untuk menyalahkan dan membuatnya disiplin karena dia memang tidak mengetahui hal itu.

Menghindari perdebatan
Jika putra atau putri Anda ingin membela dirinya saat Anda menyalahkannya, cobalah untuk membuat jawaban yang tidak membuatnya terpojok. Di sisi lain, cobalah bertindak dengan mempertimbangkan yang dia rasakan. Seandainya ia berteriak “ini nggak adil!”, coba katakan “ya, ibu mengerti”. Dengan begitu, Anda sebagai orang tua tidak akan terkesan ingin menang sendiri dan putra putri Anda akan merasa lebih dimengerti dan tidak mendebat lagi.

Tenangkan diri Anda ketika emosi
Saat anak Anda ingin melakukan sesuatu yang menurut Anda kurang tepat dan membuat Anda sedikit marah, coba pergi sebentar dan tenangkan diri Anda. Mungkin Anda bisa mengatakan “Sepertinya aku kurang setuju. Nanti akan ku beritahu kalau sudah ku pertimbangkan.” Setelah tenang, coba ajak dia bicara dan katakan pendapat Anda serta beritahu dia konsekuensi dari apa yang akan dia lakukan. Anda tidak perlu marah, cukup jadikan hal itu permasalahan yang harus dihadapi anak Anda.

Tetap konsisten dengan peraturan yang Anda buat
Melihat putra-putri Anda senang tentu saja juga membuat Anda bahagia. Namun, jangan sampai hal ini membuat peraturan yang Anda buat mengendur. Jika dia bermain Play Station melebihi waktu yang ditentukan, jangan ragu untuk membuatnya disiplin. Mereka belum benar-benar bisa menghandle dan mengatur kegiatannya, dan Anda yang lebih mengetahui tentang hal itu.

Disiplinkan diri Anda
Satu cara yang paling mudah dilakukan untuk belajar adalah meniru. Orang tua adalah yang paling sering mereka temui dan amati setiap harinya, itulah mengapa perilaku anak tidak pernah jauh dari orang tuanya. Maka dari itu, coba berikan contoh yang baik, buat diri Anda disiplin terlebih dahulu sebelum mendisiplinkan putra-putri Anda.
Dengan mendidik anak untuk disiplin, akan membiasakannya untuk hidup dengan bekerja keras. Hal tersebutlah yang akan mereka hadapi nanti. Jangan buai mereka dengan kemudahan-kemudahan karena hal itu hanya akan membuat mereka cengeng dan tidak tangguh.