Kamis, 30 Mei 2013

Tips Memilih Kursus Yang Tepat Untuk Anak



Sebagai orangtua, kita sering berusaha untuk melengkapi anak dengan berbagai kursus-kursus untuk mengoptimalkan kemampuan, bakat dan ketrampilannya selain dari pendidikan formal yang dia ikuti selama ini. Agar kursus yang dijalaninya benar-benar optimal ada baiknya disesuaikan dengan karakter dan kepribadiannya.

Penakut
Cirinya : Anak tidak berani menghadapi konflik, mudah cemas, gampang menangis, kurang berusaha dan suka mengeluh.


Solusinya : Pilihlah kursus yang beresiko tinggi untuk mengatasi rasa takutnya seperti beladiri, pencinta alam, menyelam dan lain-lain.


Kurang peka
Cirinya : Tidak ada ekspresi, kurang empati, tidak segera mengerjakan instruksi dari orang lain. Anak yang kurang peka biasanya kurang mendapat stimulasi dari lingkungannya sehingga kurang ekspresif.


Solusinya : Pilihlah kursus yang berhubungan dengan dunia seni seperti seni tari, musik dan lain sebagainya.


Pemalu
Cirinya : Agak susah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru, pasif dalam merespon teguran sekelilingnya, jarang berbicara dan sulit bersosialisasi.


Solusinya : Pilihlah kursus yang melibatkan interaksi satu dengan yang lainnya, dengan begitu anak akan belajar menjalankan perannya bergantian dan lebih interaktif, seperti teater. Hindari kursus yang bersifat individual.


Egois
Cirinya : Semua dilakukan hanya mengarah kepada dirinya sendiri dan mengutamakan kepentingannya sendiri.


Solusinya : Cari kursus yang melibatkan perasaannya misalnya olahraga berkelompok seperti basket. Anak akan berusahan untuk berbagi bola karena permainan dilakukan sebagai sebuah team.


Percaya diri
Cirinya : Mudah bersosialisasi dan spontan dalam mengemukakan pendapat serta berani mencoba tantangan.


Solusinya : Anak seperti ini akan lebih mudah untuk memilih kursus apa pun sesuai dengan minatnya. Dengan kursus diharapkan anak akan lebih bertambah percaya diri dan skillnya.


Agresif
Cirinya : Gampang marah dan percaya diri yang terlalu berlebihan.


Solusinya : Apabila agresif ke arah fisik maka arahkan ke kursus olahraga untuk menyalurkan kekuatan fisiknya, bila agresif ke arah perasaannya maka pilihlah kursus kesenian yang dapat mengasah perasaannya.


Dalam memilih dan mengikuti kursus tidak semua langsung berjalan lancar dan mulus. Apabila semangat anak yang awalnya tinggi kemudian menurun maka ajaklah anak untuk berdiskusi untuk menentukan langkah selanjutnya agar anak juga dapat merasa nyaman menjalani kursus tersebut sehingga hasilnya bisa mengoptimalkan kemampuan dan bakat si anak.

Jumat, 24 Mei 2013

Faktor Penyebab Gangguan Perkembangan Bahasa Anak


Bagi orangtua maupun pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini (paud) maupun taman kanak-kanak, pasti akan sangat senang jika anak mampu mengucapkan kata-kata dengan benar. Aspek dimana anak mulai mampu mengucapkan dan meniru kata-kata disebut aspek perkembangan bahasa. Dalam pertumbuhannya anak pasti akan mengalami perkembangan bahasa sesuai dengan karakter dan psikiologinya. Namun fakta menemukan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gangguan perkembangan bahasa. Untuk itulah pada artikel kali ini kita akan membahas gangguan apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak.

Penyebab gangguan perkembangan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerusan impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Adapun beberapa penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah gangguan pendengaran, kelainan organ bicara, retardasi mental, kelainan genetik atau kromosom, autis, mutism selektif, keterlambatan fungsional, afasia reseptif dan deprivasi lingkungan. Deprivasi lingkungan terdiri dari lingkungan sepi, status ekonomi sosial, tehnik pengajaran salah, sikap orangtua. Gangguan bicara pada anak dapat disebabkan karena kelainan organik yang mengganggu beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan fungsi motorik lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan penyebab ganguan bicara adalah adanya gangguan hemisfer dominan. Penyimpangan ini biasanya merujuk ke otak kiri. Beberapa anak juga ditemukan penyimpangan belahan otak kanan, korpus kalosum dan lintasan pendengaran yang saling berhubungan. Hal lain dapat juga di sebabkan karena diluar organ tubuh seperti lingkungan yang kurang mendapatkan stimulasi yang cukup atau pemakaian dua bahasa. Bila penyebabnya karena lingkungan biasanya keterlambatan yang terjadi tidak terlalu berat.

Terdapat tiga penyebab keterlambatan bicara terbanyak diantaranya adalah retardasi mental, gangguan pendengaran dan keterlambatan maturasi. Keterlambatan maturasi ini sering juga disebut keterlambatan bicara fungsional.

Keterlambatan bicara fungsional merupakan penyebab yang cukup sering dialami oleh sebagian anak. Keterlambatan bicara fungsional sering juga diistilahkan keterlambatan maturasi atau keterlambatan perkembangan bahasa. Keterlambatan bicara golongan ini disebabkan karena keterlambatan maturitas (kematangan) dari proses saraf pusat yang dibutuhkan untuk memproduksi kemampuan bicara pada anak. Gangguan seperti ini sering dialami oleh laki-laki dan sering terdapat riwayat keterlambatan bicara pada keluarga. Biasanya hal ini merupakan keterlambatan bicara yang ringan dan prognosisnya baik. Pada umumnya kemampuan bicara akan tampak membaik setelah memasuki usia 2 tahun. Terdapat penelitian yang melaporkan penderita dengan keterlambatan ini, kemampuan bicara saat masuk usia sekolah akan normal seperti anak lainnya.

Dalam keadaan ini biasanya fungsi reseptif sangat baik dan kemampuan pemecahan masalah visuo-motor anak dalam keadaan normal. Anak hanya mengalami gangguan perkembangan ringan dalam fungsi ekspresif. Ciri khas lain adalah anak tidak menunjukkan kelainan neurologis, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan dan gangguan psikologis lainnya.

Kamis, 23 Mei 2013

Tips Mendidik Anak Dengan Sabar


Bagi para pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini (paud) maupun di taman kanak-kanak dan juga bagi orang tua hari ini ada tambahan satu tips lagi dalam mendidik dan mengasuh anak. Tips yang satu ini berkaitan dengan Anda sebagai seorang pendidik. Dalam artikel kali ini kita akan mencoba membahas sikap emosional yang seringkali dialami oleh pendidik dan orang tua dalam mendidik anak. Sebagai sosok yang menjadi panutan bagi anak Anda dituntut untuk bisa mendidik anak-anak dengan baik dan benar serta positif bagi perkembangan anak.
 
Mendidik anak perlu kesabaran dan kebijakan yang tinggi. bagaimanapun, kondisi emosional pendidik / orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosional anak. jika anak sering berada di lingkungan emosional yang tidak stabil maka secara otomatis anak akan memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah. tentunya ini sangat merugikan karena keberhasilan seseorang kelak lebih banyak ditentukan karakter anak yang didalamnya kondisi emosional seseorang.

Membuat anak memiliki karakter dan kecerdasan emosional tentu memerlukan proses panjang dimana setiap orang tua harus berusaha mengendalikan emosi pada saat mendidik anak maupun di kehidupan sehari hari yang sejatinya merupakan lingkungan sesungguhnya dari perkembangan anak Anda.

Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi ketika mengasuh anak antara lain :

1. Pujilah hal menyenangkan yang dilakukan anak maka kita juga akan ikut senang

2. Sikapi dengan bijak setiap kesalahan yang dilakukan anak dan segera tunjukkan langkah perbaikannya dengan sabar dan konsisten

3. Tarik nafas secara perlahan sedalam mungkin dan lepaskan tanpa sepengetahuan anak jika emosi Anda telah memuncak dengan ulah anak setelah itu tersenyumlah terhadap anak Anda.

Mudah mudahan beberapa tips mengontrol emosi dalam mendidik anak diatas dapat dijadikan jalan bagi Anda untuk meningkatkan kecerdasan anak, membentuk karakter anak yang unggul agar kelak menjadi pribadi yang unggul

Rabu, 22 Mei 2013

Tips Membantu Perkembangan Pengelihatan Bayi


Saat bayi pertama kali membuka mata dan memandang kedua orangtuanya merupakan salah satu momen terindah dalam rekaman hidup para orang tua.  Namun jangan galau apabila hal itu tidak segera terjadi.

Penglihatan bayi  membutuhkan waktu sampai beberapa bulan untuk dapat berkembang sepenuhnya. Memahami perkembangan penglihatan bayi dan hal-hal yang dapat membantunya berkembang dengan baik, dapat membantu memastikan bahwa anak Anda memiliki penglihatan yang baik dan menikmati dunianya sepenuhnya.

Perkembangan penglihatan dimulai sejak dalam kandungan
Tips:   rajin melaksanakan antenatal care dan mematuhi instruksi dokter obsgyn menyangkut nutrisi yang baik, suplemen dan penggunaan obata-obatan selama kehamilan.

Penglihatan bayi segera setelah dilahirkan
Segera setelah dilahirkan bayi hanya dapat melihat hitam, putih dan abu-abu.  Sel-sel saraf pada retina dan otak yang mengontrol penglihatan belum berkembang sempurna.  Bayi juga belum bisa berakomodasi (memfokuskan penglihatannya pada jarak dekat).

Tips: Anda tidak perlu terlalu khawatir bila bayi Anda nampak belum dapat memfokuskan penglihatannya pada suatu benda termasuk wajah Anda. Mintalah kepada dokter anak Anda untuk memeriksa kemungkinan adanya kelainan neonatal pada mata agar dapat terdeteksi secara dini dan meminimalkan dampaknya pada perkembangan penglihatan.

Penglihatan bayi di bulan pertama
Mata bayi pada bulan pertama kehidupannya belum sensitif terhadap cahaya.  Kemampuan bayi menyadari hadirnya cahaya 50 kali lebih rendah dibandingkan kemampuan orang dewasa.

Kemampuan penglihatan warna mulai berkembang, dalam 1 minggu setelah dilahirkan bayi dapat melihat merah, oranye, kuning, dan hijau., baru kemudian warna biru dan violet.  Ini dikarenakan cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan reseptor warna biru hanya sedikit terdapat pada retina.

Tips:
·         Lampu di kamar bayi boleh menyala, ini tidak akan mengganggu tidurnya dan membantu ortu bila akan mengecek bayinya
·         Dekorasilah kamar bayi anda dengan warna-warna terang , cerah dan kontras.  Gantungkan mainan di atas tempat tidur bayi dengan berbagai warna dan bentuk.

Perkembangan penglihatan di bulan 2-3
Tajam penglihatan bayi mulai berkembang di bulan-bulan ini dan kedua matanya mulai  bekerja sama dengan baik.  Bayi Anda sudah dapat mengikuti benda yang bergerak dengan matanya dan mencoba meraihnya.  Pada tahap ini bayi juga mulai dapat melirik dari satu benda ke benda yang lain tanpa harus menggerakkan kepalanya.   Matanya mulai sensitif terhadap cahaya pada umur 3 bulan, kemampuan mendeteksi cahaya hanya 10 kali lebih rendah dibandingkan orang dewasa.

Tips:
·         Tambahkan beberapa benda di kamar bayi dan sering  mengubah letak tempat tidurnya
·         Bicaralah kepada bayi sambil Anda berjalan di sekeliling kamar tidurnya
·         Biarkan lampu tidur menyala untuk memberikan rangsangan visual pada saat mereka terbangun dari tidurnya
·         Pada saat tidur sebaiknya bayi posisinya terlentang untuk mneghindari ‘sudden infant death syndrome’ (SIDS), pada saat bangun sebaiknya bayi ditengkurapkan (sambil Anda awasi) agar bayi memperoleh pengalaman visual dan motorik yang optimal.

Perkembangan penglihatan di bulan 4-6
Menjelang umur 6 bulan, pusat penglihatan di otak sudah semakin berkembang sehingga memungkinkan bayi untuk melihat lebih jelas dan menggerakkan matanya lebih cepat dan akurat saat mengikuti benda bergerak.  Tajam penglihatannya sudah hampir setajam orang dewasa demikian pula penglihatan warnanya.

Koordinasi mata dan tangan juga sudah lebih baik, memungkinkan mereka melokasikan dan mengambil benda dengan cepat dan secara akurat mengarahkan botol/benda lainnya ke mulut mereka.

Tips: Umur 6 bulan adalah saat dimana bayi dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan penglihatannya yang pertama ke dokter mata.

Perkembangan penglihatan di bulan 7-12
Buah hati Anda saat ini sudah banyak bergerak dan merangkak ke mana-mana.  Penilaiannya tentang jarak semakin baik dan semakin akurat saat meraih dan melemparkan suatu benda.  Ini adalah tahap perkembangan yang sangat penting.  Pada tahap ini, bayi mengembangkan kewaspadaan terhadap tubuhnya dan belajar mengkoordinasikan penglihatannya dengan pergerakan tubuh.

Ini juga tahapan dimana dibutuhkan ketelatenan dari pihak ortu untuk menjaga anaknya dari segala bahaya.  Bayi dapat saja terluka karena mereka mulai mengeksplorasi lingkungan.

Tips: Untuk menstimulasi perkembangan koordinasi mata-tangan-tubuh bayi, turunlah ke lantai bersama buah hati. Tempatkan mainan favorit bayi Anda di luar jangkauannya dan semangatilah agar ia merangkak dan meraihnya. Berikan juga mainan dimana bayi dapat memisah - misahkannya dan menyatukannya kembali.

Perkembangan penglihatan umur 1-2 tahun
Menjelang umur 2 tahun, koordinasi mata-tangan-tubuh dan ‘depth perception’ ( kemampuan memperhitungkan jarak)  anak harus sudah terbentuk dengan baik.  Anak-anak di usia ini sangat tertarik untuk mengeksplorasi lingkungan, melihat-lihat, dan mendengarkan.  Mereka mengenali benda-benda yang familiar, gambar-gambarpada buku dan suka corat-coret dengan crayon atau pensil.

Tips:
·         Gulingkan bola ke depan dan belakang untuk membantu anak mengikuti benda dengan matanya
·         Berikan anak  balok-balok susun dan bola-bola dengan berbagai bentuk dan ukuran untuk merangsang ketrampilan motorik halus dan perkembangan otot kecil
·         Baca atau ceritakan cerita untuk merangsang kemampuan anak memvisualisasikan dan merangsang ketrampilan belajar dan membaca.